Penumpang Sesak Napas, Lion Air Alihkan Pendaratan, Korban Meninggal Dunia di RS
jpnn.com, JAKARTA - Pesawat Lion Air penerbangan JT-797 dari Bandara Internasional Sentani, Jayapura, Papua menuju Bandara Sultan Hasanuddin, di Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan pengalihan pendaratan ke Bandara Internasional Pattimura, Ambon, Maluku, Rabu (24/2).
Pengalihan pendaratan dilakukan karena ada salah satu penumpang yang mengalami sesak napas, sehingga membutuhkan pertolongan. Namun, Lion Air mendapat kabar dari pihak rumah sakit di Ambon, penumpang tersebut meninggal dunia.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan resminya, Kamis (25/2), menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.
Ia menjelaskan dalam penerbangan dari Jayapura ke Makassar, Lion Air mendapat informasi secara langsung dari FD (34) yang sesuai boarding pass duduk di kursi 34A, bersama pendamping di nomor 34C bahwa keadaan sehat yang membutuhkan kursi roda karena kaki terkilir ketika menuju Bandar Udara Mopah, Merauke, Papua, Rabu (24/2).
Menurut Danang, FD pada hari itu memiliki tiket perjalanan udara dari Bandara Mopah-Bandara Internasional Sentani-Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, dengan tujuan akhir Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
“Ketika transit (singgah) tanpa pindah pesawat (stay on board) di Jayapura, penanganan penumpang berdasarkan standar operasi serta tidak ada keluhan dari FD,” kata Danang.
Dia menambahkan untuk sektor Jayapura ke Makassar, Lion Air mengoperasikan pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LGY, yang telah menjalani pemeriksaan sebelum keberangkatan dan dinyatakan laik terbang dan beroperasi.
Jadwal keberangkatan JT-797 pukul 14.05 WIT dan diperkirakan tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pukul 16.30 WIT. Pesawat membawa tujuh awak pesawat, 127 penumpang dewasa dan tiga balita.