Penumpang yang Coba Masuk Cockpit Pesawat ke Bali Mulai Diadili di Brisbane
Pengacaranya, Chris Rosser, mengatakan Matt terserang panik, namun membantah bahwa kliennya berada di bawah pengaruh narkoba atau alkohol.
Rosser mengatakan dalam persidangan, Matt diserang rasa khawatir karena mengira ada orang yang membuka tasnya, dan awak kabin pesawat tidak menunjukkan perhatian.
Kliennya kemudian, kata Rosser, pergi ke toilet di bagian depan pesawat, namun penuh sehingga ia berjalan terus melewati kelas bisnis dan mengetuk pintu cockpit.
"Mungkin saja dalam pikirannya ia sedang mengetuk pintu toilet," demikian dalih pengacara tersebut membela kliennya.
"Dia tidak mengancam siapa-siapa, dia tidak melakukan kontak fisik dengan awak kabin. Ketika mereka menyuruhnya duduk, Matt mematuhi dan kembali duduk," tambahnya.
Rosser menambahkan, ketika Matt menyadari kesalahannya, ia meminta maaf.
Ketika pesawat itu mendarat, dua regu anti teror bersenjata lengkap dari pihak berwajib Indonesia diterjunkan langsung untuk menangani Matt.
Namun Jaksa Peter Richards membantah dalih tersebut. Menurut dia, tidak ada bukti sama sekali bahwa terdakwa mengalami serangan kepanikan.