Penyaluran KUR BRI Sudah 105,82 Persen, Bukti Keberpihakan pada UMKM
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menyatakan hingga September 2023, tercatat debitur KUR baru telah mencapai 105,82 persen dari target tahun penuh 2023.
Dia menjelaskan bahwa penyaluran KUR melalui BRI adalah salah satu keberpihakan pemerintah dan perseroan terhadap pelaku UMKM.
Bukti komitmen BRI lainnya dalam mendukung pelaku UMKM tercermin pula melalui penyaluran kredit kepada sektor tersebut yang tumbuh double digit sebesar 11,01 persen secara tahunan menjadi Rp 1.038,9 triliun di akhir triwulan III 2023.
Dengan demikian porsi kredit UMKM mencapai 83,06 persen dari total portofolio kredit BRI.
"Khusus untuk portofolio kredit mikro komersial yaitu Kupedes BRI, hingga akhir September 2023 tercatat mencapai sebesar Rp 201,4 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 57,5 persen secara tahunan, dengan peminjam sebanyak 4,5 juta debitur atau meningkat 71,6 persen," ujar Supari.
Menurut Supari penyaluran KUR diiringi pula dengan sistem mitigasi risiko yang matang. BRI telah memiliki sistem skoring dalam proses analisa kredit pinjaman komersial mikro di luar KUR. Sehingga ketika muncul potensi risiko dalam skoring tersebut, maka diperlukan agunan tambahan.
“Namun, apabila dalam penilaian skoring tidak ditemukan adanya potensi risiko, tidak diperlukan agunan tambahan. Cukup dengan penguasaan cash flow debitur. Contohnya saat ini BRI telah memiliki PARI (Pasar Rakyat Indonesia), platform aplikasi digital marketplace komoditas pangan besutan BRI untuk pelaku usaha. Aplikasi dapat diunduh melalui Play Store,” kata Supari menjelaskan.
Dalam aplikasi PARI, pinjaman sampai dengan Rp1 miliar tanpa diminta agunan tambahan karena BRI menjadi bagian dari ekosistem komoditas.