Penyidik KNKT Temukan Sistem Anti-stall Tidak Ada Dalam Manual Boeing 737 MAX
Peneliti yang menyelidiki kecelakaan fatal Lion Air JT 610 telah menyarankan lebih banyak pelatihan diperlukan untuk pilot Boeing 737 MAX setelah mereka menemukan sistem darurat otomatis untuk mencegah pesawat jatuh dari ketinggian tidak disebutkan dalam instruksi manual.
Pilot AS juga tidak menyadari potensi risiko tersebut, seperti diakui dua serikat pilot AS kepada Reuters.
Komentar itu menjelaskan lebih lanjut tentang area yang dicurigai di bawah pengawasan karena para penyidik ??bersiap untuk mempublikasikan laporan awal mereka pada 28 atau 29 November, satu bulan setelah pesawat Boeing 737 MAX milik maskapai Lion Air jatuh tenggelam di Laut Jawa, menewaskan seluruh ke-189 penumpang dan awaknya.
Hingga saat ini, perhatian publik masih terfokus pada potensi masalah pada sistem perawatan pesawat termasuk sensor yang rusak untuk 'angle of attack', bagian penting dari data yang diperlukan untuk membantu pesawat terbang berada pada sudut yang tepat terhadap arus udara dan mencegah sebuah insiden pesawat mengalami ‘stall’.
Sekarang fokus penyelidikan tampaknya telah meluas ke kejelasan prosedur yang disetujui AS untuk membantu pilot mencegah Boeing 737 MAX bereaksi berlebihan terhadap kehilangan data seperti itu dan metode untuk melatih pilot.
Dennis Tajer, 737 kapten dan juru bicara untuk Aliansi Asosiasi Pilot (APA), yang mewakili pilot American Airlines Group Inc, mengatakan serikatnya diberitahu setelah kecelakaan tentang sistem baru yang dipasang Boeing pada 737 MAX yang dapat memerintahkan hidung pesawat ke bawah dalam situasi tertentu untuk mencegah stal.
"Ini adalah informasi yang kami belum diikutsertakan dalam pelatihan atau di manual atau bahan lain," katanya.
Soerjanto Tjahjono, Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), mengatakan pada hari Senin (12/11/2018) bahwa regulator Indonesia akan memperketat persyaratan pelatihan sebagai hasil dari temuan investigasi sejauh ini.