Perampok Bantai Juragan Sapi
jpnn.com - LUMAJANG - Perampokan sadis menimpa Ruslan, juragan sapi asal Pandan Arum, Tempeh, Lumajang. Ruslan dibantai sejumlah perampok hingga nyawanya melayang. Rian Heriawan, menantunya, menderita luka bacok.
Berdasar informasi yang dihimpun koran ini, perampokan terjadi di kompleks Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI). Namun, yang menjadi korban adalah warga sipil yang kebetulan tinggal di kompleks tersebut.
Perampokan tergolong sadis. Sebab, pelaku tidak hanya mengambil harta benda korban. Nyawa pemilik rumah yang bernama Ruslan juga melayang. Pria yang dikenal sebagai juragan sapi tersebut sempat melawan kawanan perampok itu.
Berdasar pengamatan koran ini, Ruslan menderita sejumlah luka bacok, mulai perut, lengan, hingga bagian kepala. Bekas luka di tubuh Ruslan menunjukkan bahwa dirinya dibantai. Korban meninggal di tempat kejadian dan ditinggal begitu saja oleh kawanan perampok.
Rian Heriawan, menantu korban, menceritakan bahwa saat kejadian, dia sedang tidur di sofa ruang tamu. Tiba-tiba, tiga orang masuk lewat jendela di dekatnya. Seorang orang di antara para perampok mengalungi lehernya dengan celurit.
Saat itu salah seorang di antara kawanan perampok berbisik agar Rian tidak melawan. "Tangan saya lalu diikat dengan tali rafia," ungkapnya beberapa jam setelah kejadian berlangsung.
Dengan celurit yang masih melingkar dan tangan terikat ke belakang, Rian diminta menunjukkan kamar Ruslan, mertuanya. Dia juga diminta mengantarkan para pelaku ke tempat penyimpanan uang,
Kegaduhan di ruang tamu rupanya membangunkan Ruslan. Ketika tahu ada perampokan, Ruslan keluar dari kamar dan berusaha melawan. Ruslan dan kawanan perampok terlibat duel. Namun, duel yang tidak seimbang itu berakhir dengan melayangnya nyawa Ruslan. Dia mengembuskan napas terakhir setelah dibantai dengan sabetan celurit di depan pintu yang menuju dapur.