Perampok Gasak 10 Sapi, Istri Penjaga Nyaris Diperkosa
Sarapan Dulu Sebelum Kaburjpnn.com - SERGAI - Kawanan perampok beraksi di peternakan milik Hawindar Singh alias Windar (31), di Dusun I Batu 50, Desa Bingkat, Kec. Pegajahan, Sergai, Sumut, Kamis (3/4) sekira pukul 02.30 WIB.
Usai menyekap para pekerja di sana, pelaku yang diperkirakan lebih 7 orang itu berhasil membawa kabur 10 ekor lembu jenis benggala dan 2 sepeda motor menggunakan truk.
Anehnya, sebelum pergi, para pelaku yang menggunakan sebo itu masih sempat sarapan pagi di lokasi.
Menurut Muhadi alias Adi (28), penjaga peternakan di sana menyebutkan, perampokan terjadi saat ia baru saja ingin merebahkan tubuhnya usai nonton tivi. Tapi belum juga sempat terpejam di gubuk yang ia tempati bersama istri dan kedua anak mereka, serta dua mertuanya itu, Adi tiba-tiba dikejutkan suara keras yang berasal dari gubuk sebelah yang dihuni Johar (52), warga Desa Bingkat, Kec. Pegajahan, Sergai.
Tak lama berselang, Adi kembali dikejutkan oleh pelaku yang merangsek masuk ke gubuknya usai menendang pintu depan. Tanpa banyak tanya, pria bersebo itu langsung mengancam Adi dan keluarganya menggunakan pisau.
“Kami diancam pisau, lalu tangan dan kaki kami diikat mereka menggunakan kain. Selanjutnya kami dikumpulkan di salah satu ruangan. Saat itu lampu juga dipadamkan pelaku. Makanya aku tak bisa mengenali palaku yang juga menggunakan sebo,” kenang Adi.
Karena berusaha melawan, Adi sempat dianiaya para pelaku. “Aku dipijak-pijak sama pelaku. Leherku juga dipukuli,” lirih Adi sembari menunjukkan luka memar di tubuhnya.
“Saat itu di rumah kami ada enam orang, yakni Jamian (68), Supiati(50) keduanya mertuaku. Lalu aku dan istriku Tria Susanti alias Santi (27), serta kedua anak kami,” bebernya. Sementara itu, Johar disekap di gubuknya.
Sedangkan petugas jaga malam, Selut (40) dan istrinya Rasiem (39) juga disekap pelaku di gubuknya yang jadi pos jaga sekitar 15 meter dari rumah Adi. Usai melumpuhkan para pekerja, pelaku dengan leluasa menaikkan 10 ekor lembu ke truk yang belakangan datang.
“Aku dengar suara lembu di kandang ribut-ribut. Aku tak tahu pasti berapa jumlah pelaku, aku hanya bisa menahan rasa sakit akibat pukulan pelaku. Tugasku dan mertuaku selama ini hanya mengangon lembu saja, sedangkan yang tugas jaga malam adalah Johar dan istrinya,” beber ayah dua anak yang ngaku baru sebulan bekerja itu.
Sementara itu, Hawindar warga Dusun I Batu 50, Desa Bingkat, Kec. Pegajahan, Sergai mengaku baru tau kejadian itu setelah dihubungi pekerjanya.
“Pelaku mengambil 10 ekor lembu bengala milikku, 1 ekor jantan dan 9 ekor betina. Akibat peristiwa itu, aku mengalami kerugian Rp100 juta. Jumlah lembu milikku keseluruhahannya 96 ekor. Untuk sementara ini saya belum ada menaruh curiga pada para pekerja,” ucapnya.