Peran Penting Pesantren untuk Tangkal Paham Radikalisme
Kamis, 23 Juni 2016 – 17:35 WIB
Dengan kemajuan teknologi informasi (TI), bisa jadi otak dan pikiran masyarakat Indonesia dicuci melalui dunia maya. Di sisi lain, pemerintah belum mampu memblokir situs berbahaya yang meracuni bangsa kita dalam media-media radikal.
“Mereka membuat pasukan di dunia maya, yang nanti akan diturunkan di dunia nyata yaitu pasukan cyber. Inilah sesungguhnya cyber war (perang di dunia maya) itu. Perang apa? Perang opini, bagaimana anak muda hampir tiap hari bergantung dengan smartphone. Mungkin smartphone akan jadi berhala baru,” tegas Djarot. (jos/jpnn)