Peranan Teknologi Informasi Guna Peningkatan Produksi Padi
Hendril Heirul Riza, S.H., M.Kn. Pranata Humas Mudajpnn.com - Indonesia terkenal sebagai salah satu negara agraris sekaligus pengguna teknologi digital dengan jumlah yang fantastis.
Keduanya berjalan bersamaan dengan harapan kolaborasi mereka dapat memberikan benefit yang besar dalam menjaga sektor pangan tetap jalan dan para developer aplikasi tidak kehabisan ide dan gagasan.
Selama penulis berkecimpung di bidang pertanian dalam satu dekade belakangan ini, banyak sekali aplikasi dari berbagai vendor yang dirilis terkait dengan pertanian. Sebut saja yang langsung dirilis dari Kementerian Pertanian (Kementan) seperti KATAM atau Kalender Tanam, I-Tani, Rice Doktor, maupun dari vendor luar Kementan seperti YARA CheckIT, PETANI dan masih banyak lagi.
Semua aplikasi tersebut ditujukan untuk semakin memudahkan para petani dalam menjalankan pekerjaannya dibantu para penyuluh lapangan dengan memanfaatkan inovasi teknologi berupa smartphone berbasis Android maupun IOS.
Perkembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, khususnya dalam membantu bidang pertanian berjalan begitu pesat.
Keberadaan AI ini ditujukan untuk semakin mempermudah para petani dalam merencanakan berbagai skenario perlakuan terhadap kegiatan pertanian spesifik lokasi.
Kebutuhan AI dalam bentuk aplikasi ini terhitung semakin mendesak mengingat para pelaku sektor pertanian terutama petani makin lama kian berkurang.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2022 lalu diproyeksikan mencapai angka 275 juta jiwa. Jumlah yang besar ini sekitar 13,8 persennya atau kurang lebih 38 juta jiwa merupakan pekerja disektor pertanian. Jumlah pastinya sekitar 38.703.996 jiwa pada Agustus 2022, sementara dibandingkan pada bulan Februari di tahun yang sama jumlah tersebut telah berkurang sekitar 1,9 juta orang.