Perawat Cantik Ini Tertawa saat Seorang Pasien Covid-19 Janjikan Tanah Warisan
“Ketika pasien sembuh, menjadi sesuatu yang luar biasa yang dirasakan di dalam hati,” tutur wanita kelahiran Pariaman, 23 Mei 1990.
Meski begitu, ia harus melakukan pengorbanan yang luar biasa untuk kepentingan pribadinya.
“Jauh dari keluarga. Ada yang menyesak jika perasaan ingin bertemu. Sekarang Ola harus dikarantina di rumah sakit. Selama dinas harus memakai hazmat yang panas dan sesak,” ungkapnya.
Selama berdinas di instalasi Covid-19, Ola banyak mendapat pengalaman yang berkesan.
“Rata-rata semua berkesan, tetapi yang paling mengharukan ketika merawat nenek-nenek yang pikirannya kembali seperti anak kecil yang sangat kangen dengan anaknya,” ujar Ola.
Sang nenek ketika berkomunikasi hanya bisa pakai telepon. Beliau selalu ingin pulang dan menangis.
“Ini membuat hati saya terenyuh. Kalau makan harus kami suapi, dibujuk-bujuk agar mau makan dan minum obat. Dan sampai beliau mengatakan bila sembuh ingin memberikan sebagian tanah warisannya kepada saya dan teman-teman, dan membuat kami tertawa dan bercanda dengan beliau,” ungkap Ola.
Menjawab apakah ada rasa takut melayani pasien Covid-19, Ola mengaku tidak.