Perbankan Enggan Lirik Sektor Kelistrikan
Kamis, 25 November 2010 – 03:03 WIB
Menurut Nasri, dari total kebutuhan investasi USD 97,1 miliar, sekitar USD 70,6 miliar di antaranya dibutuhkan untuk membangun pembangkit. Kemudian USD 15,1 miliar untuk membangun jaringan transmisi, dan USD 11,2 miliar jaringan distribusi.
Dia mengakui, saat ini kucuran pendanaan perbankan sudah mulai mengalir ke PLN. Terutama untuk pembiayaan proyek 10.000 megawatt (MW). Meski demikian, sektor listrik masih butuh pendanaan yang lebih banyak. "Terutama untuk IPP. Sebab, tanpa IPP PLN akan kesulitan memenuhi kebutuhan daya listrik nasional," ujarnya.
Memang, jika dibandingkan dengan sektor lain, kucuran kredit perbankan ke listrik masih timpang. Data statistik perbankan Bank Indonesia (BI) menunjukkan, sepanjang Januari?September 2010 kucuran kredit ke sektor listrik, gas, dan air bersih baru Rp 29,1 triliun. Sedangkan pada 2009, total kredit ke sektor ini hanya Rp 18,4 triliun. Tentu, angka itu masih jauh di bawah kebutuhan investasi yang mencapai USD 9,1 miliar atau setara Rp 81 triliun per tahun.