Perbatasan Masih Ditutup Sampai Pertengahan 2022, Australia Tetap Terbitkan Visa Pelajar
"Karena semua masih optimis pandemi akan segera berakhir dan perkuliahan tatap muka bisa berjalan seperti dulu lagi," kata Janto.
Namun, dari pengalamannya, beberapa mahasiswa membatalkan rencana untuk kuliah di Australia karena menghindari kelas online.
"Beberapa [calon mahasiswa] memilih untuk belajar di Indonesia dan Amerika atau Inggris, yang perbatasannya buka," kata pemilik agen konsultasi yang seluruh kliennya berasal dari Indonesia tersebut.
Saat menunggu perbatasan kembali dibuka, Stefanus juga sempat berpikir untuk melanjutkan kuliahnya di Indonesia.
"Kadang berpikir, 'coba kuliahnya di Indonesia saja, sudah capek [kuliah online]," katanya.
"Tapi kalau perbatasan sudah dibuka ya senang-senang saja, karena bisa langsung ke sana."
Sementara itu, Clarissa mengatakan bersedia membayar biaya karantina hotel 14 hari di Victoria sebesar A$3,000 atau sekitar (Rp32 juta) demi bisa datang ke Australia.
"Kalau bisa ke sana [Australia], kenapa tidak?" kata Clarissa yang berharap agar perbatasan juga segera dibuka bagi seluruh mahasiswa internasional.