Percepat Akses dan Amenitas untuk Angkat Morotai
Sedangkan Ketua Pokja Percepatan 10 Bali Baru, Hiramsyah Sambudhy Thaib mengatakan, industri penerbangan dan akomodasi di Morotai perlu didorong secara simultan. Sebab, wisman yang dari Tiongkok sudah mulai berdatangan.
Hal yang digemari wisatawan dari Negeri Panda itu adalah adalah pantai, kuliner dan shopping. "Kami akan terus mendorong agar akses dan amenitas segera dibangun, lalu berkonsentrasi menaikkan jumlah dan mutu SDM (sumber daya manusia, red), terutama yang bisa berbahasa Mandarin," kata Hiramsyah.
Seperti diketahui, Morotai pada tahun 2019 ditargetkan bisa mendatangkan 500 ribu wisman. Namun, untuk saat ini target itu belum bisa terpenuhi.
Penyebabnya adalah hotel yang belum memadai dan penerbangan yang tidak banyak. Sementara untuk penyeberangan laut memang terlalu lama. "Termasuk untuk langkah percepatan amenitas juga akan dibangun homestay di sana," tutur Hiram.
Tim Pokja Percepatan Morotai, Ari Surhendro menambahkan, saat ini berbagai atraksi terus dibuat dan diramaikan agar orang datang dan menyaksikan sendiri kecantikan daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Helmahera Utara itu.
"Dalam rangka menyiapkan atraksi tingkat dunia, telah dilakukan launching tanggal 1 Juni 2016, Wonderful Morotai Islands Festival 2016 dengan puncak acara pada tanggal 17-22 Oktober 2016," kata Ari.
Dalam rangka menuju ke puncak acara juga diadakan banyak rangkaian events. Salah satun di antaranya adalah Fishing Morotai 2016 yang diserbu 4000 pendaftar. Sayang, kapasitas kapal tidak lebih dari 77 pemancing saja. Yang ada hanyalah 11 kapal dengan kapasitas angkut masing-masing 7 orang.
Animo masyarakat pemancing luar biasa, karena jenis ikan di Morotai itu beragam. Tidak seperti di lokasi lain yang hanya beberapa jenis saja.