Perempuan Bangsa Menghibur dan Membantu Korban Banjir Sukajaya
Banjir kali ini adalah banjir terbesar yang menghancurkan 3 bangunan pondok dan merusak bangunan-bangunan lainnya. Saat ini kegiatan santri hanya berlangsung malam hari, mengaji. Siang hari mereka kerja bakti untuk membersihkan sisa-sisa banjir.
Dia berharap, Ponpes yang usianya sudah 43 tahun dan didirikan Alm KH Atta Tohirudin ini mendapat perhatian untuk pemulihan bangunan sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan baik.
Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa yang juga Anggota DPR RI, Siti Mukaromah mengungkapkan bahwa bencana alam jangan sampai menghilangkan keceriaan anak-anak dan menyisakan trauma mendalam dalam perkembangan mereka.
Atas dasar ini Perempuan Bangsa melakukan kegiatan rangkaian bhakti sosial Perempuan Bangsa Peduli Banjir dengan mendongeng untuk korban Banjir dan Longsor di Sukajaya.
"Bencana alam ini harus kita ambil hikmahnya, tetapi jangan sampai menghilangkan keceriaan anak-anak. Jangan sampai meninggalkan trauma bagi mereka," kata Ketua Perempuan Bangsa, Siti Mukaromah.
Perempuan Bangsa, lanjutnya, menempatkan kegiatan trauma healing kepada anak-anak dalam kegiatan Peduli Bencana. Selasa (7/1) misalnya, Perempuan Bangsa membagi-bagikan permen dan susu kepada anak-anak korban banjir di Cipinang Kampung Melayu, Jakarta.
"Kami juga dalam bencana gempa Ambon melakukan trauma healing dengan mewarnai di pengungsian," tambahnya.
Dalam kegiatan Bakti Sosial di Bogor tersebut, Perempuan Bangsa menyerahkan bantuan di Pondok Pesantren Nurul Hikmah yang sebagian bangunannya terbawa roboh dan terbawa arus sungai Ciburian.