Perempuan TNI AD Awaki Tank Saat Operasi Serangan, Nih Buktinya
jpnn.com - JAKARTA - Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) atau Korps Perempuan TNI AD tak mengenal rasa takut saat mengawaki tank angkut M113 dalam operasi serangan di wilayah Natuna, Kepulauan Riau. Mau bukti?
Saat meninjau puncak Latihan Taktis Antar Kecabangan (Lattis Ancab) TNI AD tahun 2016 di Tanjung Datuk Pulau Natuna Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (12/11), Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono naik salah satu Tank angkut M113.
Pengemudi dan petembaknya diawaki oleh prajurit Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat atau Prajurit Perempuan TNI AD, red). Peninjauan bergerak dari titik tinjau sampai ke sasaran di pulau Pendek yang diskenariokan sebagai tempat kedudukan musuh.
Lattis Ancab TNI AD tahun ini mengambil tema “Brigade Infanteri Raider-13/1 Kostrad melaksanakan operasi serangan di wilayah Natuna dalam rangka operasi penindakan Komando Tugas Darat Gabungan (Kogasratgab) Kepulauan Riau.”
Pada kesempatan itu, Jenderal Gatot menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada seluruh prajurit yang terlibat dalam latihan karena berjalan sukses, lancar dan aman.
Kasad juga memotivasi seluruh prajurit peserta latihan agar tak lekas berpuas diri dengan pencapaian hasil latihan kali ini. Bahkan, prajurit harus lebih fokus dan semangat lagi dalam menghadapi latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) bersama-sama satuan khusus dari matra lain (TNI AL dan TNI AU) yang akan digelar pada tanggal 19 November 2016 dan rencananya akan ditinjau langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Tujuan pelaksanaan Lattis Ancab 2016 agar unsur pimpinan tingkat Brigade mampu melaksanakan prosedur hubungan Komandan dan Staf dalam suatu operasi tempur serta mengasah keterampilan dan profesionalisme prajurit dalm hubungan satuan seperti manuver serangan, pemindahan pasukan dalam situasi taktis, kerja sama Infanteri dan Tank (KSIT), memberikan bantuan tembakan kepada satuan manuver, melaksanakan penembakan sasaran udara serta mampu melaksanakan implementasi hukum HAM dan Humaniter.
Menurut rilis Kepala Bidang Penerangan Umum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, pelaku utama dalam latihan kali ini melibatkan prajurit dari satuan Brigif 13/1 Kostrad. Yaitu Yonif Raider 303/SSM dan Yonif Raider 323/BP dengan perkuatannya terdiri dari unsur-unsurnya.
Yonif Para Raider 501/BY, Yonif Para Raider 432/K, Grup 3/Sandha Kopassus, Yonif Mekanis 201/JY Kodam Jaya, Yonkav 1/BCC, Yon Armed 9/155/GS/P, Yon Armed 10/105, Yon Armed 10/Astros, Yon Armed 13/76/TRK, Yonarhanud 1/PBC, Yonzipur 9/LB, Yonbekang 1/TBY, Yonkes 1/YKU, Denpal Kostrad, Denhub Kostrad, Denpom Kostrad, Jet Ski dan Sea Raider Yonif 136/TS, Yonif Mekanis 412, Yonif Mekanis 413, Heli Puspenerbad, satuan Bantuan Administrasi (Banmin) dan di dukung oleh Satgas Intel serta Satgas Teritorial.