Perguruan Tinggi Harus Bersiap Hadapi Revolusi Industri 4.0
Hal ini kata Menteri Hanif, berdampak pada pergeseran tren dunia dari sektor manufaktur ke sektor jasa yang membutuhkan tenaga kerja jenis middle-higher skilled, bukan lagi low-skilled labour.
"untuk menyiapkan SDM atau TKI, maka pendidikan harus berorientasi pada pengembangan dan kemampuan lulusan untuk siap bekerja dan mampu menciptakan lapangan kerja dengan memanfaatkan potensi yang terdapat di sekitarnya," tambahnya.
Sementara Rektor Undip Yos Johan Utama mengakui era revolusi industri tak dapat dihindari bahwa fenomena tersebut merambak diberbagai sektor. Oleh karenanya, kurikulum dan metode pendidikan pun harus menyesuaikan.
”Penanda dari fenomena ini adalah diterapkannya teknologi online dan digital pada berbagai sektor industri sehingga tuntutan era sekarang adalah kecepatan dan ketepatan,” kata Yos.
Untuk mengimbangi perkembangan ini, Undip menawarkan beberapa mata kuliah yang membahas digital dan big data analysis. Selain itu, saat ini Undip juga mengintensifkan kegiatan perkuliahan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan menyelenggarakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang diharapkan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh anak bangsa dari berbagai lapisan masyarakat untuk dapat menikmati pembelajaran di Undip.
Acara dihadiri oleh Dirjen Pembinaan Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta PKK) Maruli A. Hasoloan dan Rektor Undip Semarang, Yos Johan Utama, Wakil Rektor I Undip, Zaenuri, Ketua Dewan Profesor Umiyati Atmowarsono, Ketua Senat Akademik Prof Sunarso, Direktur Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PTKLN) R. Soes Hindharno, Kadisnakertrans, Jateng Wika Bintang, Kepala BLK Jateng Edy Harnanto, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Plh Kabid Hubungan Industrial Disnakertrans Jateng Ahmad Aziz. (jpnn)