Perhatian.. Ini Peringatan untuk Kota Surabaya
jpnn.com - MUSIM hujan harus menjadi perhatian semua masyarakat di Surabaya.
Saat ini saja tercatat Kota Pahlawan itu punya 1.271 hektare titik genangan.
Jumlah itu menurun 50 persen selama lima tahun terakhir.
Tapi, ancaman banjir belum sepenuhnya hilang. Terutama setelah Sidoarjo juga tak kunjung bebas dari serbuan air.
Secara geografis, Surabaya adalah muara. Beberapa anak sungai dari hulu Sungai Brantas dan Bengawan Solo melintasi Surabaya.
Yaitu, Kali Surabaya, Kalimas, Kali Jagir, dan Kali Lamong. Sebagai daerah hilir, Surabaya adalah daerah limpahan debit air pada musim hujan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Iman Sonhaji menerangkan, 80 persen wilayah Surabaya berada pada ketinggian 3 hingga 6 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Yang memiliki ketinggian 10-30 meter hanya wilayah barat. Tepatnya sebagian wilayah Kecamatan Dukuh Pakis, Sambikerep, dan Karang Pilang.
Karena itu, air di Surabaya pasti tidak akan lancar mengalir ke laut. "Sehingga kita pakai pompa," papar alumnus ITS itu. Rumah pompa telah disebar di tengah kota dan tepi laut.
Namun, mengandalkan pompa air saja belum cukup. Seluruh saluran besar hingga kecil di Surabaya punya masalah sedimentasi.
Pengendapan mengakibatkan air sulit mengalir. Gorong-gorong di permukiman hingga Kalimas harus dikeruk.
Sejak awal Januari pemkot telah mengeruk sungai dan mengangkat 40 ribu ton endapan.
Selain harus menormalkan saluran, kata Agus, pemkot perlu memikirkan daerah resapan. Menurut dia, wilayah Surabaya sudah dipenuhi beton, paving, dan aspal.