Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Peringati Hari Anzac, Warga Australia di Jakarta Pentaskan Lagu Nuansa Perang

Senin, 25 April 2016 – 23:59 WIB
Peringati Hari Anzac, Warga Australia di Jakarta Pentaskan Lagu Nuansa Perang - JPNN.COM

Memadukan hasrat bermusik dengan penghormatan terhadap pahlawan adalah sesuatu yang dilakukan Murray O’Hanlon untuk memperingati Hari Anzac (25/4). Lewat pentas gitar akustik, Murray mengenang tentara Australia yang gugur di Indonesia selama Perang Dunia II.

Murray O’Hanlon, atau akrab disapa Mas Ray adalah warga Australia yang tinggal di Jakarta dan memiliki hobi bermusik di kala luang.

Berbekal saran guru gitarnya, Murray memberanikan diri untuk pentas akustik di sebuah kafe di bilangan Tangerang Selatan pada (24/4). Pentas ini ia namai 'Lagu Perang - Songs of War'. 

 “Karena pentas saya tanggal 24 April, jadi ini malam Hari Anzac, saya pikir akan menarik untuk berbagi cerita dalam bahasa Indonesia tentang musik rakyat yang berhubungan dengan tema pertang,” ceritanya kepada Nurina Savitri dari Australia Plus.

Salah satu lagu yang ia bawakan adalah milik grup rock Australia, Cold Chisel, yang berjudul Khe Sanh, dan bercerita soal veteran perang Vietnam yang terasing.

“Saya penggemar berat musik rock jadi saya harus memainkan lagu ini. Khe Sanh adalah lagu Australia terbaik yang pernah ada,” aku pria yang bekerja di Kedutaan Besar Australia ini.

Lagu lain yang Mas Ray bawakan adalah ‘And The Band Played Waltzing Matilda’ dan ‘No Man’s land’, dua-duanya karya musisi Skotlandia, Eric Bogle. Lagu Eric yang pertama mengisahkan kampanye Gallipoli, sementara ‘No Man’s Land’ menuturkan percakapan bayangan antara pencipta lagu dengan serdadu yang terkubur di Denmark, Norwegia, Luxembourg, Belgia, Belanda, Inggris, Perancis, Italia dan Jerman.

“Lagu-lagu itu sangat berarti untuk saya. Sulit membayangkan ada 60.000 tentara Australia yang kehilangan nyawa. Realitas perang saat itu mestinya mengejutkan pemuda Australia yang tiba di Tanjung Suvla, yang tadinya berharap untuk bertualang atau untuk mengakhiri perang, 101 tahun yang lalu,” tuturnya menerawang.

Memadukan hasrat bermusik dengan penghormatan terhadap pahlawan adalah sesuatu yang dilakukan Murray O’Hanlon untuk memperingati Hari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close