Peringati Hari Anzac, Warga Australia di Jakarta Pentaskan Lagu Nuansa Perang
Murray lantas berujar, “Tak semua lagu yang saya bawakan muram dan gelap. Saya juga membawakan lagu band rock Australia, Hunters & Collectors, berjudul Holy Grail versi akustik yang lebih rancak.”
“Selain itu, saya juga mainkan lagu Steve Earle dari Amerika, Copperhead Road. Lagu ini menceritakan perspektif Amerika tentang pengalaman veteran perang Vietnam,” imbuh pria yang lancer berbahasa Indonesia ini.
Murray membawakan lagu-lagu perang itu bukan tanpa alasan. Tak semata-mata karena Hari Anzac, ia memendam misi yang lebih dalam.
“Saya pikir, tak semua penonton di Tangerang Selatan atau Banten sering mendengar tentang pengalaman Australia dalam konflik. Jadi ini adalah kesempatan berharga untuk naik panggung dan berbagi cerita lewat musik,” ungkapnya.
Pria jangkung ini berpendapat, tak banyak warga Australia dan Indonesia tahu soal berapa banyak warga Australia yang gugur di Indonesia selama Perang Dunia II.
“Lebih dari seribu tentara Australia dikubur di Taman Makam Pahlawan Menteng Pulo, Jakarta, tempat peringatan Anzac biasa berlangsung di ibukota. Belum lagi mereka yang terbunuh saat menghalau Jepang di Jawa,” tuturnya kepada Australia Plus.
“Banyak warga Australia juga tewas dalam kampanye untuk merebut kembali Kalimantan pada tahap penutupan perang. Bagi saya, lagu-lagu dan cerita-cerita itu sama pentingnya untuk diingat pada Hari Anzac di Indonesia seperti mereka yang ada di Australia, Turki atau Perancis,” sambungnya menutup percakapan.