Peringati Hari Ibu, Gus Muhaimin Sebut 3 Tantangan Bagi Perempuan
jpnn.com, JAKARTA - Peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember menandai peristiwa Kebangkitan Perempuan Indonesia, yakni Kongres Perempuan Indonesia yang pertama di Yogyakarta, 22 – 25 Desember 1928.
Dalam kongresnya yang ketiga tahun 1938 menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu, yang kemudian dikukuhkan pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional Yang Bukan Hari libur.
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan peran perempuan dari masa ke masa terus mengalami perkembangan sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.
“Saat ini, ada tiga tantangan yang dihadapi perempuan terutama berkaitan dengan perannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujar Gus Muhaimin sapaan Muhaimin Iskandar dalam Peringatan Hari Ibu “Perempuan Bangsa dari Masa ke Masa”, yang berlangsung secara online, Kamis (22/12).
Pertama, menurut Gus Muhaimin, makro ekonomi yang tidak membaik akan berakibat pada krisis pangan dan energi. Hal ini berdampak pada berbagai sendi kehidupan termasuk munculnya kemiskinan.
“Alhamdulillah, dalam jangka pendek, ini bisa diatasi pemerintah. Namun, dalam jangka panjang menjadi tantangan. Perempuan bisa mengambil peran, yakni kemampuan menyelamatkan berbagai keadaan di lingkungan terdekat, serta inovasi membuat lingkungan berdaya dan produktif termasuk daya tahan pangan,” papar Gus Muhaimin.
Tantangan kedua, lanjut calon presiden yang diusung PKB ini, saat ini bertepatan dengan momentum Pemilu Legislatif dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Dia mengatakan suasana kompetisi dapat memunculkan potensi kecurangan dengan menghalalkan segala cara maupun pembunuhan karakter.