Peringati Hari Pers, PDIP Dorong Pembatalan Remisi Susrama
jpnn.com, BOGOR - PDI Perjuangan merekomendasikan pemerintah segera membatalkan remisi yang diberikan kepada narapidana pembunuhan wartawan, Susrama. Menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, remisi itu perlu ditinjau ulang.
"PDI Perjuangan merekomendasikan pembatalan remisi tersebut, dan kami yakin pemerintahan demokratis Pak Jokowi akan membatalkan remisi tersebut," kata Hasto di sela-sela Safari Kebangsaan di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/2).
Susrama sebelumnya diputuskan menerima remisi, dari hukuman seumur hidup menjadi 20 tahun. Keputusan remisi itu didasarkan Pasal Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 174 Tahun 1999 tentang Remisi.
Hasto menyatakan, pihaknya menilai salah satu indikasi demokrasi yang sehat adalah kebebasan pers. "Indonesia harus bebas dari intimidasi, dan kekerasan terhadap insan pers," tegasnya.
Dalam memperingati Hari Pers Nasional 2019 ini, Hasto menilai, jurnalis memiliki sejarah panjang melibatkan diri dalam perjuangan pembebasan bangsa Indonesia dari penjajahan, penindasan. Oleh karena itu, pers juga perlu diberikan penghormatan terhadap demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan yang penuh.
Dalam perjuangan pembebasan Irian Barat, melalui diplomasinya internasional di Amerika Serikat, Bung Karno menegaskan pers melahirkan kekuatan terang peradaban. Saat itu Bung Karno mengutip pernyataan Mark Twain bahwa di dunia ini ada dua kekuatan yang bisa memberikan terang.
"Pertama adalah matahari sebagai ciptaan Allah SWT, dan kedua dalah pers. Karena itulah pers tidak hanya menjadi pilar keempat demokrasi, namun juga penjaga peradaban demokrasi dan sekaligus penjaga kemanusiaan itu sendiri," katanya.
Hasto juga menyampaikan selamat Hari Pers Nasional 2019. Dia juga mengharapkan karya-karya insan pers semakin memberikan pencerahan kepada rakyat.