Perjalanan Karier Politik Ganjar Pranowo, Calon Presiden Indonesia
Setelah lulus dari SMA, Ganjar melanjutkan studinya di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Di kampus, dia bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Semasa kuliah, Ganjar pernah mengambil cuti selama dua semester karena keterbatasan biaya.
Setelah lulus dari Fakultas Hukum UGM, Ganjar bekerja di lembaga konsultan HRD di Jakarta, PT Prakarsa. Selain itu, dia juga pernah bekerja di PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti. Ganjar tetap aktif di GMNI dan mengagumi sosok Soekarno.
Ketika menjadi anggota DPR-RI periode 2004-2009, Ganjar Pranowo ditugaskan di Komisi IV yang mengawasi bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, dan Pangan. Selain itu, dia juga menjabat sebagai Ketua Panitia Khusus RUU Partai Politik dan Anggota Badan Legislasi DPR-RI.
Pada periode kedua sebagai anggota DPR-RI, Ganjar ditempatkan di Komisi II yang mengawasi bidang Pemerintahan Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi, Pemilu, Pertanahan, dan Reforma Agraria.
Selama masa jabatannya, Ganjar mulai dikenal oleh publik saat menjadi anggota Panitia Khusus Hak Angket Bank Century dan Wakil Ketua Komisi II DPR-RI.
Ganjar Pranowo juga memulai studi pascasarjana di FISIP UI pada 2009, namun, dia terpaksa cuti karena kesibukannya sebagai Anggota DPR-RI.
Meskipun memiliki jadwal yang padat sebagai anggota DPR-RI, Ganjar menyelesaikan studinya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada 2013.
Pada 2013, Ganjar Pranowo mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah. Dia berpasangan dengan Heru Sudjatmoko dan mengusung jargon "Mboten Korupsi Mboten Ngapusi" yang berarti tidak korupsi dan tidak berbohong. Mereka berhasil memenangkan pemilihan dengan perolehan suara sebesar 48,82%.