Perjuangan Ibu Pencari Pasir Melawan Arus Deras Sungai
Kamis, 27 April 2017 – 07:44 WIB
Menurut Riyem, di desanya ada puluhan kaum ibu yang menjalani profesi pencari pasir.
"Biasanya berangkat pukul 07.00 Wib pagi hingga pukul 11.00 Wib siang," ujarnya.
Penghasilan mereka tidak menentu. Tergantung volume pasir yang tersedia di sungai.
Pasir yang mereka dapat, terlebih dahulu disimpan di lahan yang tidak jauh dari sungai, menunggu pembeli yang datang.
"Untuk satu pick-up pasir, biasanya dibandrol seharga Rp 150 ribu," imbuhnya.
Tak pernah berdebat tentang emansipasi, wanita-wanita tangguh pencari pasir ini, memberi kontribusi yang berarti bagi keluarga yang mereka cintai.(pul/jpnn)