Perjuangan Sastrawan Putu Wijaya Melawan Pendarahan Otak
Ingin Tetap Berkarya meski Lewat LisanSenin, 08 Oktober 2012 – 01:41 WIB
Itu berarti kemampuannya untuk menghasilkan karya sastra dikhawatirkan juga ikut hilang. Atas pertimbangan itulah, dokter menyarankan cara lain, yakni melalui gamma knife. "Sejauh ini kesadaran Mas Putu masih sangat bagus, tidak kehilangan memori sama sekali," katanya.
Keluarga makin mantap melaksanakan tindakan medis gamma knife karena tingkat keberhasilannya cukup tinggi. Informasi yang diperoleh keluarga, tindakan medis itu bisa menekan kambuhnya pendarahan hingga 8 persen dan meningkat jadi 1 persen di tahun kedua.
Rista lantas memberikan bukti upaya penyelamatan memori Putu termasuk urutan atas selain nyawa. Dia menyebutkan bahwa seniman kelahiran Puri Anom, Tabanan, Bali, itu sampai sekarang masih terus berkarya. Meski, Putu tidak menulis sendiri karya sastra yang digagasnya. Dia mengungkapkannya secara lisan, sedangkan Rista yang mengetik. "Saya sering ketinggalan dan salah ketik," katanya, lantas terbahak.