Perkebunan Sawit Tingkatkan 11 Persen Pendapatan Daerah Morowali Utara
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III, DPRD Sulawesi Tengah Huismant Bram Toripalu menyebut sekitar 10-11 persen pendapatan daerah dari wilayah Morowali Utara naik dampak dari perkebunan sawit.
Dia menjelaskan keberadaan perkebunan sawit di Kabupaten Morowali Utara telah terbukti menjadi daya ungkit ekonomi di wilayah itu.
Beram menilai kehadiran perkebunan kelapa sawit di wilayah Morowali Utara telah memberikan pengaruh positif dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
“Saya Melihat langsung dari daerah pemilihan Morowali dan Morowali Utara, keberadaan perkebunan sawit telah memberikan peningkatan ekonomi bagi warga setempat,” kata Bram seperti dikutip di Jakarta, Selasa (26/9).
Bram menyebutkan di Morowali Utara itu ada PT Agro Nusa Abadi (ANA), PT Sinar Mas dan PTPN yang membeli sawit dari petani. PT ANA tercatat juga menjadi salah satu perusahaan dari anak usaha Astra Agro Lestari yang aktif dalam memberikan bantuannya kepada warga di Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara.
Hadirnya perkebunan sawit dan sejumlah pabrik, menurut Bram, hal itu sangat membantu petani. Pasalnya, petani mempunyai pilihan untuk menjual sawitnya sesuai harga yang mereka inginkan.
''Harga tidak dikontrol oleh satu perusahaan saja. Di sana masyarakat bebas menjual kemana saja, dimana harga bagus mereka jual kemana saja,'' jelasnya.
Bram menyebut penyerapan tenaga kerja sudah tampak terlihat di sejumlah desa yang penduduknya berada di dekat wilayah perkebunan sawit. ''Walau belum maksimal karena masih berupa tenaga lepas tapi ini sudah menambah ekonomi warga, karena karyawan-karyawan itu mendapat gaji tetap,'' katanya.
Bram mengaku terus mengunjungi perkebunan sawit saat reses untuk mengecek kondisi ekonomi warga di dapilnya.
Saat ini tercatata di Kabupaten Morowali Utara luas perkebunan sawit sawit mencapai 4.628 hektare. Daerah dengan kebun sawit terluas Kecamatan Petasia Timur dengan luas lahan sebesar 2.620 hektare. Sisanya tersebar di delapan kecamatan lainnya. Satu-satunya wilayah kecamatan yang tidak mempunyai kebun sawit adalah Kecamatan Soyo Jaya. Perkebunan cokelat masih menempati urutan tertinggi dengan luas lahan mencapai 15.152 hektare.(mcr10/jpnn)