Perkuat Ekonomi Umat, GP Ansor Dukung Santri Magang di BUMN
Dengan masuknya santri dalam BUMN, kata Faisal, setidaknya dapat memberikan alam pikiran baru bagi santri sebagai jembatan ke dunia professional.
Selain itu, juga meminimalisir gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme di BUMN karena para santri sudah dibekali pemahaman keagamaan yang inklusif dan toleran.
"Jadi, jika ada benih-benih radikal yang muncul, maka bisa diminimalisir sedari awal karena ada keterlibatan santri di dalamnya, orang-orang yang punya pemikiran keagamaan yang baik, tapi juga punya jiwa profesional yang tinggi," terang Faisal.
Menurut Faisal, gagasan santri magang ini perlu didukung karena semangat yang dibawa Erick adalah agenda keumatan, untuk membangkitkan ekonomi umat, khususnya pesantren.
"Apa yang beliau (Erick) lakukan tentunya demi keumatan, beliau membuka peluang para santri untuk maju dan belajar di perusahaan BUMN yang notabene selama ini tidak disentuh dan dipikirkan oleh kaum santri," ucapnya.
Oleh karena itu, santri yang awalnya tidak terpikir menjadi pegawai atau magang di BUMN, lanjutnya, akhirnya terbuka wawasan ekonominya. Karena biasanya, santri hanya magang di sekolah dan di tempat-tempat pengajian.
"Selama ini perspektif santri seperti itu. Nah saat ini perspektif santri berubah, ternyata kita juga bisa magang di perusahan perusahan BUMN milik negara," ungkap Faisal.
Meski demikian, lanjut Faisal, ketika masuk dalam dunia profesional, maka yang dipakai adalah pendekatan profesional. Ukuran profesionalitas orang untuk mendapatkan pekerjaan di BUMN menurutnya tetap menjadi ukuran utama.