Perkuat Hilirisasi, Mentan Syahrul Buka Gebyar Hortikultura dan Luncurkan Gerakan Gloria
Lebih dari itu, produk hortikultura mampu menembus dunia farmasi sebagai alternatif pengobatan herbal.
"Terpenting itu memang harus naik kelas untuk ekspor. Misalnya dari yang tadinya pisang, jadi pisang goreng, kemudian jadi keripik, dan jadi obat (farmasi). Kalau begitu kami canangkan satu hari minum obat herbal produk hortikultura. Saya berharap akhir desember nanti setiap mal di Indonesia ada tenda (stan) yang menjual produk hortikultura," papar Mentan Syahrul.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto menambahkan produk hortikultura selama ini memiliki prospek besar terhadap pasar nasional dan ekspor.
Karena itu, kata dia, pihaknya akan terus menjalin kolaborasi dan kerja sama dengan para pengusaha besar dan UMKM.
"Kami akan mengembangkan kerja sama untuk ekspor bersama sejumlah perusahaan besar dan UMKM. Kenapa? Karena UMKM hortikultura memiliki prospek dan potensi pasar yang sangat besar," ujar Dirjen Prihasto.
Sejauh ini, kata Dirjen Prihasto, pihaknya juga terus berupaya memasarkan produk hortikultura ke berbagai negara di dunia, di antaranya melalui forum internasional, seperti ODICOFF yang berlangsung di USA, Serbia, Belgia, dan Taiwan.
Kemudian dibawa juga ke pameran produk halal di Turki, Mc. Fruit. Italy.
"Produk UMKM hortikultura telah banyak dipasarkan pada gerai-gerai di seluruh Indonesia, baik offline maupun online. Pasar ekspor untuk produk UMKM sudah ke beberapa negara, seperti Arab Saudi, Singapura, Malaysia, Jepang, Hongkong, Belanda, Mesir, Italia, Australia, dan Belgia," terangnya.