Perkuat Pariwisata, Perhutani Investasi Rp 30 Miliar
Sabtu, 02 Juli 2011 – 11:33 WIB
Memang, dia menerangkan saat ini pendapatan dari obyek wisata masih sangat minim jika dibandingkan total pendapatan Perhutani. Kalau sekarang ini baru satu persen terhadap total pendapatan Perhutani secara nasional. "Ke depan Perhutani tidak hanya mengandalkan produksi kayu, tapi juga memaksimalkan potensi wisata," ujarnya.
Dia menambahkan, pengelolaan wisata oleh Perhutani juga menghasilkan dampak pengganda (multiplier effect) yang bisa memacu timbulnya potensi ekonomi sekunder di luar pariwisata, seperti penjual makanan-minuman, jasa perhotelan, dan kerajinan. "Ada juga wahana wisata yang dikelola oleh lingkungan masyarakat sekitar. Kami mendorong masyarakat sekitar untuk membentuk koperasi," jelasnya.
Murgunadi merinci, dari target tahun ini sebesar Rp 12 miliar, hingga 26 Juni yang sudah teralisasi sebesar 32,05 persen atau sebanyak Rp 3,901 miliar. Patokan target ini naik 44,5 persen dibanding pencapaian tahun 2010 sebesar Rp 8,3 miliar, atau trealisasi 123,1 persen dari target Rp 5,4 miliar. Pada masa peak season Juni, Perhutani menargetkan pendapatan tembus Rp 1,2 miliar atau berkontribusi 10 persen dari target setahun. Tercatat, sampai dengan Mei, jumlah pengunjung sebesar 370.620 orang. Margin usaha wisata yang dilakukan tahun 2011, kata Murgunadi, direncanakan pada tingkat 16 persen. "Untuk mencapai margin tersebut, kami melakukan efisiensi biaya di semua bidang," tuturnya.