Perkuat Pengawasan Distribusi, Pupuk Indonesia Gunakan Teknologi DPCS
jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia menggunakan teknologi informasi bernama Distribution Planning and Control System (DPCS) untuk mengontrol rantai pasok distribusi pupuk bersubsidi.
Teknologi ini berupa sistem terintegrasi yang didesain untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk bersubsidi yang optimal dan aman sepanjang tahun.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal menjelaskan melalui DPCS perseroan bisa setiap saat memonitor kegiatan distribusi, dan memonitor stok pupuk di lapangan.
Cara ini kata Gusrizal bisa meminimalisir potensi kekurangan pupuk di daerah, dan meningkatkan akurasi perencanaan distribusi.
Sehingga pupuk dapat diterima pelanggan sesuai dengan prinsip 6 Tepat, yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jenis dan Tepat Mutu.
"Fungsi dan manfaat DPCS mempermudah monitoring distribusi stok pupuk secara nasional yang dilakukan oleh Pupuk Indonesia Grup, yang menampilkan data dari lini 1 hingga lini 4 secara real time, termasuk pupuk dalam perjalanan (intransit) dan juga status pelabuhan. Semua bisa dicek lewat sini, mana daerah yang stoknya kurang dan masih berlebih," kata Gusrizal di Control Room DPCS Pupuk Indonesia di Gedung Phonska, Jakarta, Selasa (22/12).
Karena itu, DPCS bisa dijadikan tools bagi manajemen Pupuk Indonesia dalam pengambilan keputusan secara cepat dan tepat. Pasalnya, berkat DPCS, kini perseroan memiliki fitur Early Warning System pada tiap daerah yang kekurangan atau kelebihan pupuk.
"Sebab kami bisa mengidentifikasi dengan cepat titik mana yang pasokannya harus diperkuat, termasuk mengetahui jika terjadi masalah dalam pendistribusian," imbuhnya.