Perkuat Sinergitas, Kementan dan PUPR Menandatangani MoU
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menandatangani memorandum of understanding (MoU) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. MoU ini menyepakati pembangunan dan rehabilitasi saluran irigasi pada 2020-2024 mendatang serta beberapa program sinergis lainnya.
Mentan SYL mengatakan, dalam MoU ini ada dua hal yang penting. Pertama, merupakan bagian dari konsolidasi emosional dengan PUPR. Kedua, bagian dari konsolidasi teknokratik Kementan.
"Kementan tidak mungkin beraktivitas tanpa air dab dukungan infrastruktur. Maka semua harus bersinergi, tak mungkin tanaman bisa hidup tanpa air. Tanggung jawab Kementan untuk memberi makan 297 juta orang. Maka butuh perencanaan yang apik serta perbaiki data, bersinergi dengan semua pihak," jelas Mentan SYL usai penandatangan MoU di kantor Kementan, Selasa (3/12).
Mentan SYL mengungkapkan, salah satu program utama yang perlu disinergikan adalah pengembangan infrastruktur irigasi. Ketersediaan air irigasi yang baik dapat meningkatkan luas areal tanam dan produksi pertanian. Dalam pengembangan infrastruktur, jelas Mentan SYL, produk-produk pertanian lokal juga perlu dimanfaatkan sebagai bahan baku konstruksi. Sehingga dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian yang berdampak pada kesejahteraan petani.
"Untuk itu, pertukaran data dan informasi hasil-hasil penelitian, pemanfaatan teknologi harus segera dilakukan akselerasi dalam pelaksanaannya untuk percepatan pembangunan. Dengan semangat terus Maju, Mandiri dan Modern. Melalui kerjasama ini, Saya yakin, kita mampu memandirikan bangsa, memandirikan petani dan bermuara pada satu tujuan utama yaitu peningkatan kesejahteraan petani," cetus Mentan SYL.
Mentan SYL menjelaskan, Indonesia memiliki kekuatan luar biasa dalam pertanian, sumberdaya alam dan jumlah penduduk. Maka semua kekuatan ini, ditambah dengan dengan kemampuan AI (artificial intelegence), rekayasa teknologi jika disinergikan dengan baik, maka akan bisa bersama mewujudkan kedaulatan pangan.
"Saya akan fokus pada 7 hingga 10 provinsi sebagai penyangga utama hasil pangan. Kami juga mengupayakan ekspor naik tiga kali lipat. Karena itu, MoU ini sangat penting untuk kepentingan rakyat," tegas Mentan SYL.
Sementara, Menteri Basuki mengatakan, Mentan SYL telah merekatkan kembali PUPR dengan Kementan. Dengan adanya MoU ini, dia sangat berharap kedepan ketahanan air dalam mendukung ketahanan pangan dapat terwujud. "MoU sebagai dasar programming untuk melaksanakan semua pekerjaan. Program-program bisa kita rekatkan kembali. Yang penting bersama-sama mendekatkan diri membuat program yang sinergis," ujar Basuki.