Perkuat Sinergitas, Kementan dan PUPR Menandatangani MoU
Menteri Basuki mengungkapkan, rehabilitasi saluran irigasi akan dilakukan pada lahan seluas 2,5 juta hektare (ha). Jika ini terwujud, maka pembangunan saluran irigasi baru akan mengairi 500 ribu ha lahan pada 2020-2024.
Selama periode 2015-2019, telah dibangun saluran irigasi baru yang mengaliri 2 juta ha lahan. Selain itu ada rehabilitasi saluran irigasi yang mencakup area seluas 3 juta ha. "Kami akan lihat lumbung pertanian yang mana. Ada di 15 provinsi," ujar Basuki.
Dia menambahkan, pembangunan irigasi akan mempertimbangkan aspek kesesuaian lahan, ketersediaan air, jumlah petani, aksesibilitas, dan iklim setempat. Basuki menargetkan proyek rehabilitasi saluran irigasi dan pembangunan saluran irigasi baru dapat dimulai pada Januari mendatang. "Kami akan fokuskan ke 15 provinsi. Jangan kita bikin irigasi di sini, pertaniannya di mana. Ini awal yang baik," ujarnya.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengungkapkan, ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini meliputi koordinasi dan sinkronisasi program, anggaran, serta penetapan lokasi kegiatan pengembangan infrastruktur untuk mendukung pengembangan pertanian.
"Nanti juga ada pertukaran data dan informasi hasil penelitian, pengembangan serta pemanfaatan teknologi untuk perencanaan pengembangan infrastruktur untuk mendukung pembangunan pertanian," kata Sarwo Edhy.
Selain itu, MoU juga meliputi pelaksanaan pengembangan infrastruktur untuk mendukung pembangunan pertanian. Kemudian ada pemanfaatan, operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana. "Tak ketinggalan juga ada pemanfaatan produk pertanian sebagai bahan baku konstruksi dan monitoring serta evaluasi pelaksanaan kerja sama," sebut Sarwo Edhy.(adv/jpnn)