Perlambatan Ekonomi Bisa Ancam Pariwisata Hingga Investasi
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah perlu segera melakukan mitigasi menghadapi ketegangan perdagangan antar negara hingga wabah virus yang menimpa Tiongkok.
Pasalnya hal tersebut bisa berdampak pada kondisi ekonomi Indonesia di sektor pariwisata, perdagangan, bahkan investasi dan ketenagakerjaan.
"Kita perlu waspada dan memang perlu ada mitigasi. Sebagai catatan, perlambatan ekonomi Tiongkok sebesar 1 persen bisa berdampak pada perlambatan ekonomi Indonesia hingga 0,2 persen," kata pengamat ekonomi internasional dari Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi, Selasa (25/2).
Sektor yang terkena dampak secara langsung dalam jangka pendek tentu pariwisata dan perdagangan internasional.
Namun, jika dampak dari perlambatan ekonomi ini terjadi berlarut-larut bukan tidak mungkin akan menggerus sektor investasi yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
"Jika melihat tren, pertumbuhan ekonomi global memang sepertinya akan stagnan. Hal lain yang perlu dikhawatirkan adalah kontribusi Tiongkok terhadap dunia saat ini cukup signifikan, kalau permasalahannya berlarut-larut Indonesia juga akan terpengaruh cukup dalam," kata Fithra.
Menurutnya, perlu ada terobosan yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi dampak yang lebih parah untuk ekonomi Indonesia.
Selain insentif dan stimulus dengan menggunakan instrumen moneter dan fiskal yang cukup efektif, perlu ada pembenahan faktor institusional.