Perlu Konsistensi dan Soliditas untuk Laksanaan Empat Pilar
jpnn.com, SOLO - Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa menyatakan, Indonesia menghadapi banyak persoalan di era reformasi dan globalisasi. Menurutnya, untuk menghadapi persoalan yang harus ada konsistensi dalam melaksanakan Empat Pilar yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRi dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Yang dibutuhkan bangsa ini adalah konsistensi dan soliditas dalam pelaksanaan Empat Pilar,” kata Agun ketika menjadi narasumber dalam pelatihan untuk pelatih (training of trainers) Empat Pilar MPR di kalangan dosen perguruan tinggi negeri dan swasta se-Surakarta di Hotel Paragon, Solo, Jumat malam (24/11). Selain Agun, pembicara lainnya dalam pelatihan itu adalah anggota Lembaga Pengkajian MPR Wahidin Ismail.
Agun di hadapan 100 dosen peserta pelatihan mengungkapkan, ada sejumlah persoalan dalam mengelola Indonesia. Dia menegaskan, Indonesia adalah negara yang besar, memiliki tanah yang subur dan hanya mengalami dua musim.
“Tapi kenapa Indonesia mengimpor beras? Sebenarnya tidak mungkin Indonesia yang berada di negara tropis justru mengimpor beras. Tidak masuk akal Indonesia mengimpor beras,” ujarnya.
Agun juga mengatakan, dua per tiga negara Indonesia adalah laut. Dengan laut yang luas serta pesisir yang panjang, Indonesia bisa menghasilkan ikan dan garam.
Tapi pada kenyataannya, Indonesia malah mengimpor garam dan ikan. “Jadi ada yang salah dalam mengelola negara ini,” katanya.
Agun menambahkan, Indonesia berada dalam era reformasi yang menjunjung tinggi supremasi hukum, menganut prinsip hak asasi manusia (HAM) dan merupakan negara yang sudah memilih demokrasi berdasarkan hukum. Karena itu, perbedaan pandangan dan pikiran dalam negara demokrasi harus diterima sebagai suatu keniscayaan.
“Jadi tidak perlu harus ribut. Tapi yang terjadi hari ini adalah adanya pendekatan emosional dan egosektoral,” katanya.