Perluas Jangkauan Kemitraan Strategis, Modal Rakyat Gandeng Gokomodo
jpnn.com, JAKARTA - Modal Rakyat sebagai salah satu perusahaan penyelenggara Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) menjalin kerja sama dengan Gokomodo, sebagai perusahaan agritech nasional yang menyalurkan produk agri-input berkualitas serta memberikan layanan e-commerce dan jual beli komoditas bagi pelaku agribisnis di 7 Provinsi.
Melalui kemitraan strategis ini, pelanggan yang berbelanja di Gokokub, yaitu sentra toko tani modern yang dikelola oleh Gokomodo, bisa menggunakan akses fasilitas layanan kredit pembayaran bertempo untuk pembelian produk kebutuhan perkebunan dan pertanian.
Kerja sama ini sejalan dengan strategi Modal Rakyat di tahun ini, yaitu bertujuan untuk memperluas jangkauan kemitraan strategis dari berbagai industri untuk membantu mengembangkan perekonomian Indonesia.
“Kami menghadirkan fasilitas layanan pembayaran yang dapat dilakukan dengan jangka waktu tertentu agar petani dapat terus berkembang dan memperluas usahanya. Kami berharap dapat menjadi solusi bagi petani yang membutuhkan dana untuk membeli alat-alat pertanian guna meningkatkan hasil panen dalam setiap siklusnya. Kami hadir sebagai solusi bagi para petani dengan memberikan fasilitas layanan pembayaran dengan jangka waktu tertentu agar usaha petani tetap berkembang,” ungkap Marcel Limbong, Direktur Modal Rakyat.
“Dengan menjalin kerja sama dengan Gokomodo, Modal Rakyat memberikan kesempatan bagi pelanggan/pelaku bisnis agrikultur di Gokohub Bodok untuk melakukan pembayaran dengan jangka waktu sampai dengan 3 bulan. kepada para pelanggan/pelaku bisnis agrikultur di Gokohub Bodok, sebagai sentra toko tani modern yang dibangun oleh Gokomodo," imbuhnya.
Adanya kerja sama ini merupakan salah satu langkah positif untuk dapat bersama-sama menciptakan ekosistem yang sehat dan dapat mendukung kemajuan sektor agrikultur di Indonesia.
"Harapannya, dengan modernisasi sistem pertanian konvensional akan membawa dampak positif yang bisa meningkatkan kesejahteraan para pelaku bisnis agrikultur, terutama petani daerah,” kata Marcel.
Menurut Antonius Prabowo, Chief Business Development Officer Gokomodo, sektor agrikultur di Indonesia memiliki peluang yang besar untuk pengembangan dan penerapan teknologi digital.