Permainan Tradisional Tumbuhkan Pendidikan Karakter dan Budaya
jpnn.com, JAKARTA - Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) mulai dilaksanakan pada tingkat kabupaten/kota di Indonesia. Setelah Kabupaten Tulung Agung, Asahan, kali ini giliran Kabupaten Tasik.
Inisiatif ini datang dari komunitas yang didukung pemerintah daerah dan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud. Di Kabupaten Tasik, kekayaan budaya yang diangkat melalui kompetisi adalah permainan Jajangkungan, Kelom Batok, Pecle, Perepet Jengkol. Permainan tradisonal khas masyarakat Sunda itu sudah hampir punah, karena kian maraknya permainan modern.
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM) Kemendikbud Fitra Arda mengatakan, kegiatan ini tujuan utamanya untuk melestarikan kebudayaan yang sudah ditinggalkan. Karena itu Kemendikbud berupaya mengembalikan roh permainan tradisional tersebut di tengah-tengah masyarakat modern.
"Kegiatan PKN adalah resolusi dari Kongres Kebudayaan yang telah dilaksanakan tahun 2018. Harapan kami dengan terselenggaranya kegiatan tersebut bisa tumbuh nilai pendidikan karakter dan pemajuan kebudayaan secara konkret," tuturnya di Jakarta, Senin (1/4).
BACA: SMK Kesehatan PGRI Jumlah Guru 18, Siswanya 15
Dia berharap kegiatan seperti ini dilaksanakan di kabupaten dan kota lain, sehingga pada PKN nanti lebih banyak daerah yang terlibat.
Sementara Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengungkapkan, PKN sudah dilaksanakan sejak 25 Maret itu menampilkan 12 permain tradisional. Salah satunya Jajangkungan dalam kegiatan Festival Permainan Tradisional Alimfaido tingkat Kabupaten Tasikmalaya.
"Permaian tradisional ini sunguh luar biasa. Mungkin jarang kita dengar Prepet Jengkol, Serodot Galpok kembali tengah-tengah generasi anak-anak saat ini," katanya.