Permintaan Maaf SBY Dinilai Sikap Ksatria
Selasa, 25 Juni 2013 – 22:38 WIB
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul membela keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyampaikan permintaan maaf kepada Malaysia dan Singapura terkait kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau. Menurut Ruhut, tindakan itu adalah wujud sikap ksatria. Bahkan ia menerangkan langkah yang diambil orang nomor satu di pemerintahan Indonesia itu harus diteladani.
"Ksatria dong. Apapun kita kaitannya dengan lingkungan hidup, negara lain kan jadi terganggu. Jadi sikap SBY harus diteladani, ini sangat ksatria," ucap Ruhut di DPR, Jakarta, Selasa (25/6).
Sementara itu, anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya menilai wajar permintaan maaf SBY. Menurutnya, hal itu merupakan pengakuan kegagalan pemerintah menangani kebakaran hutan. "Saya mendukung sikap presiden," kata Tantowi.
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul membela keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyampaikan permintaan maaf kepada
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
BERITA LAINNYA
- Hukum
Lemkapi Yakin Polri akan Menuntaskan Kasus Vina Cirebon dalam Waktu Dekat
Selasa, 21 Mei 2024 – 00:38 WIB - Kesehatan
DPR Minta Penjelasan Lengkap soal Pembiayaan BPJS Kesehatan Sistem KRIS
Selasa, 21 Mei 2024 – 00:37 WIB - Tokoh
Bertemu Jokowi, Mbak Puan Dapat Pujian, Disebut Mewarisi Kenegarawanan Taufiq Kiemas
Senin, 20 Mei 2024 – 21:22 WIB - Lingkungan
Hadir di World Water Forum ke-10, Presiden Jokowi Ajak Dunia Wujudkan Tata Kelola Air Berkelanjutan
Senin, 20 Mei 2024 – 21:21 WIB
BERITA TERPOPULER
- Hukum
Lemkapi Yakin Polri akan Menuntaskan Kasus Vina Cirebon dalam Waktu Dekat
Selasa, 21 Mei 2024 – 00:38 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
Senin, 20 Mei 2024 – 23:49 WIB - Bulutangkis
Malaysia Masters 2024: Indonesia Kirim Pemain Pelapis ke Negeri Jiran
Senin, 20 Mei 2024 – 22:25 WIB - Jabar Terkini
5 Armada Damkar Dikerahkan Untuk Memadamkan Api di Pabrik Tekstil PT Kahaptex
Senin, 20 Mei 2024 – 19:00 WIB - Timur Tengah
Kematian Presiden Iran Berpotensi Menyolidkan Kubu Konservatif
Senin, 20 Mei 2024 – 23:30 WIB