Pernah Menolak Tawaran Tinggal di Negerinya Ronaldo
Rabu, 27 Januari 2010 – 03:45 WIB
AZAN Magrib baru selesai berkumandang, ketika sebuah mobil pikap hitam membelah Desa Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Jumat (22/1) lalu. Di kaca depan pikap Mitsubishi itu terdapat dua baris tulisan yang dibuat dari stiker. Baris pertama bertulisan "Martunis". Di bawahnya, terdapat tulisan "Portu". Tulisan itu sebenarnya berbunyi "Portugal". Namun, huruf "gal" hilang karena lem stiker kering.
Mobil itu lantas berhenti di sebuah rumah sederhana bercat hijau. Dari belakang kemudi keluar seorang lelaki langsing, tapi berkumis lebat. Dia adalah Sarbini, ayah Martunis. Sore itu, Sarbini baru saja "ngojek" dengan pikapnya tersebut.