Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pernah Sasar Keluarga Ani Yudhoyono, 2 Bandit Ini Tewas Didor

Sabtu, 04 Oktober 2014 – 19:03 WIB
Pernah Sasar Keluarga Ani Yudhoyono, 2 Bandit Ini Tewas Didor - JPNN.COM

Dua pelaku otak perampokan spesialis rumah mewah yang pernah menyasar rumah kerabat Ani Yudhoyono, ditembak mati polisi. Keduanya ditembak mati petugas Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (2/10) malam. Keduanya yang masing-masing bernama Chandra dan Alfian ditembak karena berupaya kabur.
     
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan menegaskan, dua pelaku otak kawanan spesilis perampok rumah mewah itu ditindak tegas karena berupaya kabur dan melawan petugas. ”Keduanya adalah otak dari tindak pidana pencurian dengan kekerasan spesialis rumah serta brankas,” kata Herry seperti yang dilansir INDOPOS (Grup JPNN.com), Sabtu (4/10).
     
Dia membeberkan pelaku atas nama Alfian, ditembak mati lantaran berusaha kabur saat pengembangan kasus perampokan di perumahan elite di wilayah Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat itu, Alfian diminta menunjukkan lokasi-lokasi kejahatannya guna melengkapi penyelidikan.

Tetapi, saat sampai di Jalan Sekolah Kencana 1, kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Alfian berusaha melarikan diri. ”Sempat diperingatkan, tapi pelaku tidak menggubrisnya. Akhirnya tembakan diarahkan ke tubuhnya,” tegas perwira menengah Polri itu juga.  Selain itu, ujarnya juga, Alfian sempat mencoba merebut senjata petugas.
     
Sedangkan pelaku lainnya yang masih satu komplotan dengan Alfian, yakni Chandra alias Ican, ditembak di Jalan Tentara Pelajar, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada malam yang sama. Chandra ditembak karena berupaya melarikan diri.

”Pada saat pengembangan, begitu turun dari mobil, Chandra berusaha melarikan diri. Petugas sudah memberikan tembakan peringatan, namun tidak digubris. Lalu, terjadi kejar-kejaran dan akhirnya kita tindak tegas,” ungkap Herry juga.
     
Herry juga menjelaskan, tiga hari sebelumnya polisi membekuk empat dari tujuh pelaku perampokan spesialis rumah mewah yang kerap beraksi di DKI Jakarta di sebuah apartemen di Jakarta. Tiga diantaranya masih buron  ”Komplotan Alfian dan Chandra ini sudah melakukan kejahatan di 19 TKP di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” ungkapnya juga. Berdasarkan catatan kepolisiam, sepak terjang komplotan ini cukup panjang.
    
Misalnya, Alfian yang merupakan penjahat kambuhan sejak 1990 silam. Dia sudah bolak-balik masuk penjara. Alfian pernah ditangkap pada 2007 lalu oleh  Polres Metro Jakarta Utara dan ditahan satu tahun di Rutan Cipinang. Saat bebas pada 2008 lalu, bukannya insaf dia kembali ditangkap polisi pada 2009.

Kali ini dia dicokok polisi dari Polres Metro Jakarta Pusat karena terlibat perampokan. Alfian lantas ditahan selama 3 tahun di Rutan Salemba dan bebas pada Agustus 2012 dan membentuk kawanan spesialis perampokan rumah mewah. Komplotan itu, selama Juli 2014 tiga kali beraksi di daerah Pejaten, Pasar Minggu; Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan dan Sunter, Jakarta Utara.

Sedangkan selama Agustus 2014, komplotan ini juga melakukan pencurian dengan kekerasan di sebuah rumah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan dan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Sedangkan selama September 2014, kawanan ini merampok di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur dan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

”Salah satu aksi kejahatan kawanan ini dilakukan terhadap rumah kerabat ibu Ani Yudhoyono,” tukasnya Herry juga. Dia juga menegaskan, kalau kedua pelaku juga terbilang kejam saat beraksi. Mereka tidak segan-segan melukai korbannya jika melakukan perlawanan saat mereka beraksi.
     
Modus yang biasa dilakukan komplotan ini dengan cara memotong gembok pagar dan rumah serta pura-pura bertamu. ”Komplotan ini memang spesialis rumah dan brankas, walaupun sudah berkali-kali ditangkap juga ditahan tapi tidak kapok. Alfian otak perampokan ini tidak pernah jera, begitu juga dengan Chandra,” bebernya.
     
Sementara itu, saksi mata di lokasi Ahmad Zakir, 50, menuturkan saat itu dirinya mendengar beberapa kali suara letusan senjata api. Dia melihat seorang pria kabur dan dikejar polisi. ”Saat mau lompat pagar dia jatuh kena tembak, sebelumnya sudah banyak suara letusan tapi dia malah lari,” ujarnya saat ditemui koran ini di Jalan Tentara Pelajar, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
     
Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Sujarno pernah menegaskan, polisi akan terus menindak tegas para pelaku kejahatan jika aksinya membahayakan dan meresahkan warga. ”Masyarakat pun tentunya sudah geram dengan para pelaku perampokan ini. Jadi memang harus ditindak tegas,” ujarnya. (ibl)

Dua pelaku otak perampokan spesialis rumah mewah yang pernah menyasar rumah kerabat Ani Yudhoyono, ditembak mati polisi. Keduanya ditembak mati petugas

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close