Perolehan Kursi Anjlok, Ketua Golkar Inhu Dinilai Jadi Penyebab
jpnn.com - JAKARTA - Perolehan suara Partai Golkar di Indragiri Hulu (Hulu) Rengat RIau mengalami penurunan. Hal ini otomatis kan membuat jatah kursi Partai Golkar di DPRD Inhu ikut turun.
Pada Pemilu Legislatif (Pileg) yang digelar 9 April lalu, suara Golkar jeblok. Perolehan kursi DPRD Inhu yang pada Pileg 2009 meraih 8 kursi, turun menjadi 7 kursi.
Wakil Ketua 1 Bidang Organisasi DPD II Partai Golkar Indragiri Hulu (Inhu) Rengat Riau, Ismail Nurman, menyampaikan minimnya suara Golkar disebabkan kegagalan Ketua DPD II Golkar Inhu Yopi Arianto telah dalam memimpin partai.
"Ini pertanda buruk untuk perkembangan Golkar di Inhu. Jika dibiarkan bisa berbahaya," ujar Ismail kepada wartawan di Jakarta, Rabu (16/4).
Menurut Ismail, merosotnya suara Golkar di Inhu disebabkan karena Yopi Arianto yang saat ini menjabat Bupati Inhu sedang tersandung banyak masalah.
"Selain dugaan kasus skandal seks dengan beberapa wanita, termasuk dengan bawahannya sendiri hingga dilaporkan ke Mabes Polri, dia (Yopi) juga dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan sejumlah korupsi," lanjutnya.
Ismail menambahkan, di internal partai Yopi dianggap tak mampu menunjukkan etiket baik. "Sejak adanya revisi SK kepengurusan baru, pengurus baru yang dibentuknya tidak pernah melakukan rapat paripurna. Jadi tidak diketahui siapa siapa yang menjadi pengurus partai. Semua urusan partai ditangani sendiri oleh sekretaris," beber Ismail lagi.
Tak hanya itu. Menjelang Pileg, Yopi juga dituding mengintimidasi beberapa Caleg Golkar. "Bahkan kepada kader dan simpatisan, dia tega mengintruksikan agar tidak memilih caleg yang dianggap tidak sejalan dengannya," tutup Ismail.