Perombakan Kabinet 11-20 Oktober
Kamis, 29 September 2011 – 08:23 WIB
Namun pendapat berbeda disampaikan Menteri PDT Helmy Faisal yang juga berasal dari partai dengan Muhaimin, yakni PKB. "Beberapa kali Muhaimin diajak bicara. Saya kira itu bertahap pembicaraannya," katanya.
Terkait ramai-ramai soa reshuffle, Pengamat ekonomi Imam Sugema mengatakan akibat banyaknya menteri yang berasal dari partai politik maka kebijakan yang dihasilkan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II hingga saat ini bias dan bukan merupakan kebijakan yang lahir dari keinginan masyarakat. "Kebijakan yang diambil lebih banyak berdasarkan kepentingan partai politik. Kalau sudah begitu saya kira banyak menteri yang layak direshuffle," ketusnya.
Menurutnya, kinerja sejumlah menteri ekonomi belum maksimal sehingga layak untuk dilakukan perombakan. Kinerja tim ekonomi KIB II selama ini tidak melahirkan program dan kinerja yang memuaskan. "Komposisi menteri ekonomi yang baru harus lebih baik. Kalaupun bukan dari kalangan profesional, misalkan dari partai politik lagi, setidaknya harus punya "sense" dalam urusan ekonomi," jelasnya. (wir/dyn/fal)