Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Persib Didenda Rp 295 Juta, Bojan Hodak Lontarkan Sindiran Menohok untuk Bobotoh

Rabu, 09 Oktober 2024 – 14:27 WIB
Persib Didenda Rp 295 Juta, Bojan Hodak Lontarkan Sindiran Menohok untuk Bobotoh - JPNN.COM
Pelatih Persib Bojan Hodak. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Pelatih Persib Bojan Hodak mengecam perilaku suporter dalam pertandingan melawan Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (23/9).

Pasalnya, akibat kekerasan yang mereka lakukan, Maung Bandung dijatuhi denda sebesar Rp 295 juta.

“Saya tahu, saya tidak bisa mengubahnya. Kini yang menjadi pertanyaan, siapa yang membayar dendanya?” kata Hodak ditemui di Lapangan Arcamanik, Kota Bandung, Rabu (9/10).

Hodak menuturkan, Bobotoh kerap kali menekan tim untuk membeli pemain berkualitas dengan nominal harga fantastis. Namun, sikap tak dewasa suporter yang sering membuat onar, membuat tim harus kehilangan uang karena membayar denda.

“Seseorang bicara kamu harus membeli pemain lebih baik. Saya tidak punya budget karena harus membayar denda. Jadi siapa yang seharusnya membayar denda ini? klub lagi. Apakah seharusnya klub yang membayar ini? tidak. Ada 50 orang berlari di lapangan, apakah mereka membayar dendanya?,” jelasnya.

Menurut Hodak, apa yang dilakukan oknum suporter sangat merugikan tim. Mereka tidak bisa mendapatkan dukungan langsung di stadion, di tengah situasi tim yang sangat membutuhkan pemain ke-12 itu.

“Tentu lebih baik jika mereka berada di stadion tapi sekarang Anda lihat apa yang terjadi. Ini aa grup kecil yang membuat klub dihukum, yang mana 95 persen penonton lainnya bersikap baik,” jelasnya.

“Mereka menikmati pertandingan dan mendukung klub, tapi ada beberapa anak muda yang tidak berpikir lebih dulu dan membuat kesalahan dan sisanya kini harus menderita,” lanjutnya.

Pelatih Persib Bojan Hodak singgung tingkah laku suporter Bobotoh yang kerap merugikan tim. Perlu ada edukasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News