Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Persoalkan Keputusan Pemerintah Pilih Sinovac Tiongkok, Said Didu Punya 2 Pertanyaan

Sabtu, 08 Agustus 2020 – 17:23 WIB
Persoalkan Keputusan Pemerintah Pilih Sinovac Tiongkok, Said Didu Punya 2 Pertanyaan - JPNN.COM
Said Didu. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) M Said Didu ikut mengkritisi rencana pemerintah melakukan uji klinis atas vaksin Sinovac dari Tiongkok.

Sebab, dia meyakini perusahaan pelat merah sekelas PT Biofarma sebenarnya mampu memproduksi sendiri vaksin untuk Covid-19.

"Saya percaya kemampuan PT Biofarma memproduksi vaksin karena salah satu pabrik vaksin terbaik di dunia," kata Said Didu melalui akunnya di Twitter, Sabtu (8/8).

Namun demikian, ada dua hal yang mengganjal di benak Said. Mantan PNS yang dikenal vokal terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mempersoalkan keputusan pemerintah memilih Sinovac ketimbang vaksin buatan negara lain.

"Yang jadi pertanyaan, pertama, kenapa beli teknologi "vaksin" dari China yang belum diuji coba ke manusia? Kedua, kenapa tidak gunakan vaksin produksi dalam negeri (Eijkman) yang sama (juga) belum uji coba?" tuturnya.

Seperti jamak diketahui, pemerintah tengah melakukan uji klinis atas vaksin buatan Sinovac Biotech Ltd, Beijing. Konon, pemerintah akan memproduksi vaksin tersebut pada awal 2021.

Uji klinis vaksin tahap tiga Sinovac ini akan segera dilangsungkan secara perdana pada 11 Agustus mendatang di Bandung, Jawa Barat.

Pelaksanaan uji klinis vaksin tersebut akan ditempatkan di enam titik, yakni Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Balai Kesehatan Unpad, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Ciumbuleuit, Puskesmas Garuda, dan Puskesmas Dago.(fat/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Said Didu mengkritisi pemerintah yang memilih Sinovac buatan Tiongkok untuk uji klinis vaksin anti-Covid-19.

Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close