Pertama Kali Hadir di Indonesia, Layanan CGP Bagi Pasien Kanker
jpnn.com, JAKARTA - Penyakit kanker menjadi salah satu masalah ekonomi kesehatan masyarakat yang utama dan bebannya makin meningkat. Pada 2020 tercatat hampir 400 ribu kasus baru sehingga bisa diperkirakan dalam angka kenaikan jumlah kasus tahun 2040 yang didorong penuaan dan pertumbuhan populasi.
"Pengendalian kanker yang lebih baik dan perubahan paradigma dalam penanganannya menjadi lebih penting untuk memperkuat sistem kesehatan di Indonesia, " kata Presiden Direktur PT Innolab Sains Internasional (KALGen Innolab) Yuniar Linda dalam keterangannya, Rabu (7/12).
Selama ini, pemeriksaan untuk diagnosis kanker di Indonesia masih dilakukan secara bertahap. Pemeriksaan tahap berikutnya baru akan dilakukan apabila hasil tes pertama dilaporkan negatif sehingga butuh waktu panjang sampai dokter bisa mengetahui profil genomik tumor dari beberapa mutasi gen pasien untuk menentukan pilihan terapi yang paling tepat.
"Dengan perkembangan personalized dan precision medicine saat ini memungkinkan pasien untuk mendapatkan terapi terbaik, " ungkapnya.
Hal ini yang mendorong Roche dan anak perusahaannya, Foundation Medicine Inc. (FMI) bekerja sama dengan PT Kalbe Farma Tbk melalui KALGen Innolab (Laboratorium Klinik Kalbe) meluncurkan layanan pemeriksaan Comprehensive Genomic Profiling (CGP) dengan teknologi Next Generation Sequencing (NGS).
Layanan ini sudah direstui lembaga pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) dan baru pertama hadir di Indonesia.
"Ini dapat membantu menentukan terapi terbaik bagi pasien kanker, sesuai dengan pemetaan genomik tumor pada masing-masing pasien,"ujarnya.
Ada dua tipe pemeriksaan yang dilakukan, yakni FoundationOne?CDx dan FoundationOne?Heme. Pemeriksaan FoundationOne?CDx diindikasikan untuk semua jenis kanker tumor padat dengan menganalisis sampel DNA.