Pertamina Gandeng Fairatmos Kembangkan Proyek Karbon Berbasis Alam
Indonesia berpotensi untuk menyumbang 67 persen dari total suplai kredit karbon dari Asia Tenggara.
Melalui kerja sama ini, Fairatmos dan Pertamina NRE akan bersama-sama mengembangkan dan mengimplementasikan proyek-proyek pengurangan emisi karbon berbasis alam.
Nantinya kerja sama akan fokus dalam membangun teknologi dalam pengembangan pasar karbon. Masing-masing pihak akan menjajaki potensi kerja sama strategis, teknis, dan komersial secara kolaboratif.
Agar dapat menciptakan ekosistem pasar karbon dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, sekaligus menciptakan lingkungan yang makin hijau.
CEO dan Founder dari Fairatmos Natalia Rialucky menyebutkan pengembangan proyek karbon yang berkualitas adalah salah satu bentuk kontribusi kami untuk mencapai target net zero emission.
Dengan keunggulan teknologi remote sensing serta perangkat pendukung yang kami miliki, proyek karbon berbasis alam dari Pertamina dapat menjadi sebuah proyek yang unggul, berintegritas, transparan, dan berdampak baik bagi komunitas dan biodiversitas.
Penandatanganan MoU ini merupakan langkah penting dalam upaya Fairatmos dan Pertamina NRE untuk mengurangi emisi karbon dan berkontribusi pada upaya global untuk memerangi perubahan iklim.
"Kedua perusahaan berkomitmen untuk bekerja sama erat untuk mencapai tujuan bersama," tutupnya.(ray/jpnn)