Pertamina Gandeng Fairatmos Kembangkan Proyek Karbon Berbasis Alam
jpnn.com, JAKARTA - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Fairatmos untuk berkomitmen dalam pengembangan proyek karbon di Indonesia yang berbasis pada Nature-based Solutions (NbS).
MoU ini ditandatangani pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP28) yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab.
Penandatanganan dilakukan oleh CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan CEO Fairatmos Natalia Rialucky.
Kolaborasi ini akan mendukung pengembangan proyek karbon yang diusung dengan memanfaatkan rangkaian teknologi monitoring dan reporting terkini yang sedang dikembangkan oleh Fairatmos.
"Kami sangat antusias dengan kerja sama strategis dengan Fairatmos. Ini bentuk komitmen yang mendukung upaya Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target nationally determined contribution (NDC)," ungkap Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro.
Dannif mengungkap bahwa kemitraan dengan Fairatmos membuka peluang untuk memperluas jangkauan kami dalam mengembangkan proyek-proyek pengurangan emisi karbon yang inovatif.
"Kerja sama ini menjadi komitmen Indonesia untuk memimpin inisiatif sustainability yang berdampak secara global dimulai dengan partisipasi kami pada COP28 untuk menunjukkan komitmen ini," imbuhnya.
Menurut laporan yang ditulis Boston Consulting Group bersama Fairatmos yang berjudul Climate Technology in Southeast Asia: Key to Unlocking the World’s Carbon Sink, Nature-based Solutions (NbS) atau Solusi Berbasis Alam, dapat secara signifikan berkontribusi terhadap usaha dalam mencapai net-zero emission, dengan potensi mitigasi maksimal sebesar 21,7 Gt CO2e/tahun, atau mengurangi 60 persen emisi yang diproyeksikan pada 2030.