Pertamina International Shipping Perkuat Posisi RI di Kancah Industri Maritim Dunia
Dia mengatakan pelaku shipping Indonesia saat ini sebaiknya tidak hanya menjadi local player, tetapi juga harus bisa menjadi global player.
"Sejalan dengan tema besar BUMN go global, PIS saat ini telah menjadi integrated marine and logistic company terbesar dan bertumbuh secara signifikan bersama Indonesia dan di Asia Tenggara," ujar Yoki.
PIS yang terdiri dari pelayaran, jasa kelautan, dan logistik diproyeksikan akan terus tumbuh baik secara bisnis maupun finansial. Saat ini, PIS memiliki 102 kapal tanker dengan 60 kapal telah tercatat sukses berlayar di rute internasional.
Sesuai dengan roadmap perusahaan, PIS menargetkan bisa mencapai kapitalisasi pasar senilai USD 7 miliar dengan pendapatan sebesar 8,9 miliar dolar AS pada 2034.
"Kami juga telah go global dengan membuka kantor di Singapura dan Dubai untuk melayani berbagai rute internasional, di samping rute-rute domestik untuk distribusi BBM dan komoditas lainnya seperti green cargo," jelas Yoki.
Terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt Antoni Arif Priadi turut menyatakan dukungannya terkait pentingnya pelaku industri maritim tanah air dapat go global.
Yoki juga mengungkapkan berbagai upaya PIS dalam mencapai target net zero emission pada 2060.
Mulai dari pemasangan energy saving device dan engine power limitation yang telah diaplikasikan di sejumlah kapal hingga penggunaan bahan bakar ganda atau dual fuel, PIS senantiasa berupaya untuk mengurangi kadar CO2 di setiap operasi.
Tercatat, PIS telah berhasil mengurangi kadar total CO2 sebesar 25,4 kT CO2e pada 2023 dengan target untuk mencapai pengurangan sebesar 978,6 kT CO2e pada 2030.