Pertamina: Kenaikan LPG 12 kg Tak Punya Dampak Negatif
Namun, ketika ditanya kapan tahap pertama dilakukan, pihaknya mengaku masih menunggu keputusan pemerintah. Sebenarnya, pihaknya sudah merencanakan untuk kenaikan pertama pada Juli 2014. Namun, momen itu masih diwarnai suasana pemilu.
"Yang jelas masyarakat jangan diberi kecemasan. Mereka masih perlu suasana kondusif untuk melewati pemuli legistlatif dan presiden," tegasnya.
Soal kerugian pun, Gigih mengaku belum menghitung. Yang jelas, kerugian tersebut diperkirakan membesar dibanding tahun lalu. Pada 2013, Pertamina harus rugi Rp 5,7 triliun dari lini bisnis LPG 12 kg.
Hal itu karena selisih harga jual sebesar Rp 4.000 dibanding biaya keekonomian. "Tahun lalu itu dengan harga acuan sebesar USD 800 per ton. Awal tahun ini, harganya sudah menembus USD 1.000 per ton. Sedangkan kurs tak pernah dibawah Rp 11 ribu per USD," jelasnya. (bil)