Pertamina NRE Menaikkan Investasi 8 Kali Lipat Demi Kejar Target 6 GW di 2029
Sedangkan EBITDA dan laba bersih berturut-turut mencapai sebesar USD 331,77 juta dan USD 146,60 juta, atau naik sebesar 11 persen dan 24 persen dibandingkan tahun 2022.
John Anis mengaku sangat mengapresiasi kerja keras seluruh keluarga besar Pertamina NRE sehingga di tahun 2023 Pertamina NRE berhasil membukukan kinerja yang positif.
"Dengan amanah yang dipercayakan kepada Pertamina NRE untuk memimpin transisi energi di Pertamina Group, tantangan yang kami hadapi tidak mudah. Namun kami yakin dengan kolaborasi solid Pertamina NRE serta dukungan semua stakeholder, kami mampu mengawal transisi energi sesuai yang diharapkan,” ungkap John Anis.
Pada aspek operasional, di tahun 2023 Pertamina NRE berhasil meningkatkan produksi listrik menjadi 5.452 GWh, atau meningkat sebesar 17 persen dibandingkan tahun 2022.
Kenaikan tersebut dikontribusikan dari berbagai jenis pembangkitan, antara lain gas to power, geothermal, solar dan biogas.
Pembangkit listrik yang dioperasikan Pertamina NRE juga menunjukkan keandalan yang baik, yang ditunjukkan dari equivalent availability factor (EAF) mencapai 97,20 persen dari target 89,37 persen, serta equivalent forced outage rate (EFOR) hanya 0,21 persen, atau jauh di bawah batas toleransi yang ditetapkan sebesar 2,43 persen.
Kinerja operasional ini juga didukung oleh kinerja HSSE yang baik, di mana total jam kerja selamat mencapai 18.518.447 dan tanpa fatalitas.
Capaian Pertamina NRE lainnya selama tahun 2023 antara lain keberhasilan anak usahanya, Pertamina Geothermal Energy, melaksanakan initial public offering (IPO) pada 25 Februari 2023 dengan kode emiten PGEO.