Pertamina Sukses Cetak Laba Bersih Rp 29,3 Triliun dan Ciptakan Capaian Gemilang
Kinerja keuangan positif Pertamina juga ditunjukkan dengan EBITDA sebesar USD 9,2 miliar.
Ini menunjukkan keuangan Pertamina dalam kondisi sehat (AA), aman dan mampu bertahan di tengah tantangan disrupsi dan geopolitik yang mempengaruhi industri migas dan energi secara global.
Laba bersih Pertamina ini merupakan laba konsolidasian dari seluruh anak usaha dari hulu, pengolahan hingga hilir.
Sebagian besar laba dikontribusikan dari pendapatan sektor hulu yang ikut melonjak (windfall) karena naiknya harga Indonesia Crude Price (ICP).
Adapun sektor hilir hingga saat ini masih tertekan dengan tingginya biaya produksi BBM yang komponennya terbesarnya adalah minyak mentah.
Pada 2021, produksi hulu migas meningkat dari tahun sebelumnya, yakni dari 863 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) di 2020 menjadi 897 MBOEPD pada 2021, sehingga Pertamina memberikan kontribusi lebih dari 60 persen pada produksi migas nasional.
Selain itu, dengan pengeboran yang masif di tangan Pertamina, produksi Blok Rokan juga meningkat.
Berbagai program efisiensi pun telah berhasil membuahkan penghematan biaya sebesar USD 1,4 miliar.