Pertamina Sukses Cetak Laba Bersih Rp 29,3 Triliun dan Ciptakan Capaian Gemilang
Produksi BBM juga tercapai sesuai target, sehingga tidak ada tambahan impor.
Khusus untuk solar dan avtur, sejak April 2019 Pertamina sudah tidak lagi melakukan impor.
Pertamina juga menyelesaikan pembangunan 2 tanker migas raksasa yaitu VLCC Pertamina Pride dan Pertamina Prime, yang digunakan untuk pasar global.
Sementara itu, untuk meningkatkan keandalan suplai BBM khusus di Indonesia Timur, Pertamina telah membangun dan mengoperasikan 13 terminal BBM baru.
Pertamina juga terus menjalankan Proyek Strategis Nasional (PSN), di antaranya Kilang RDMP Balikpapan (realisasi progress 47 persen), Kilang RDMP Balongan (realisaai progres 68,5 persen), Green Refinery Cilacap, Kilang GRR Tuban, serta proyek prioritas lainnya untuk memperkuat bisnis Petrokimia Pertamina seperti Polyprohylene Balongan, Revamping Aromatic TPPI, dan Olefin TPPI.
Digitalisasi yang terintegrasi dari Hulu ke Hilir menjadi salah satu kunci keberhasilan Pertamima dalam mengendalikan produksi dan distribusi BBM, serta peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat.
Melalui Integrated Commands Centre, seluruh aktifitas operasional dapat dimonitor secara online dan real time.
Penggunaan aplikasi MyPERTAMINA untuk cashless payment semakin meningkat, dan saat ini sudah mencapai lebih dari 22 juta pengguna.