Pertamina Terus Merugi, DPR Segera Evaluasi
Satya mempertanyakan kemajuan pembelian minyak bumi secara langsung dari negara-negara produsen minyak oleh Pertamina. Menurutnya pembelian minyak secara langsung dapat memotong rente pembelian minyak, negara bisa lebih hemat karena tidak melalui trader.
Diketahui, PT Pertamina (Persero) mencatatkan kinerja keuangan yang buruk sepanjang paruh pertama 2015.
Beruntung, di tengah anjloknya pendapatan, beban pokok dan beban usaha perseroan mengalami penurunan sebesar 35,26 persen dibandingkan periode sama pada tahun lalu menjadi 20,22 miliar dollar AS.
Namun itu tidak cukup untuk menyelamatkan perolehan laba perusahaan. Terbukti, laba bersih semester I 2015 turun menjadi 570 juta dollar AS dengan EBITDA mencapai 2,32 miliar dollar AS. Laba bersih ini menurun sebesar 96 persen dari periode sama tahun lalu yang mencapai 1,13 miliar dollar AS.
Pertamina menanggung kerugian cukup dalam karena tidak dinaikkannya harga BBM ketika harga minyak dunia mengalami kenaikan. Pemerintah mencatat, rugi yang ditanggung akibat harga BBM mencapai Rp 12,6 triliun hingga Juli.(fat/jpnn)